Rabu, 25 April 2012

Kepemimpinan Visioner

By: Supendi*

Kullukum Raa’in Wa Kullukum Masuulun ‘An Ra’iyatihi

Ada dua kata yang menjadi pertanyaan kaitannya dengan materi ini. Apa itu pemimpin dan kepemimpinan? Apa perbedaan dan muatan yang ada di dalamnya. Ini yang akan coba kita bahas meskipun pembahasannya sangat tidak tuntas dikarenakan keterbatasan waktu, media, dan pemahaman saya tentang arti kata tersebut. Kita semua dapat menelusuri sendiri hal-hal yang
akan dibahas dalam materi ini dengan cara melihat atau bercermin terhadap diri kita sendiri, karena Allah SWT sudah memberikan pada setiap orang sifat-sifat kepemimpinan, hanya tingkat pemahaman dan karakteristiknya yang berbeda dan atau bahkan belum terpola secara baik dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi.

A.    Kepemimpinan
Kita coba gali beberapa pengertian tentang kepemimpinan. Kepemimpinan dalam bukunya Nurkolis Manajeman Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi diartikan sebagai proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada Anggota dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Jadi kepemimpinan dapat diartikan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain agar melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kartini Kartono (1994) Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu tujuan serta peralatan-peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus.
F.I. Munson “ The Management of Man”. Kepemimpinan sebagai kemampuan/ kesanggupan untuk menangani atau menggarap orang-orang sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan sekecil mungkin pergesekan dan sebesar-besarnya (sebesar mungkin) kerja sama.
Sedangkan menurut Kihajar Dewantara kepemimpinan itu ada 3 yaitu:
1)      Ing ngarso sung tulodo.
2)      Ing madyo bangun karso
3)      Tut wuri handayani
yang berarti :
1)      Bila memperoleh "kedudukan" diharap mampu memberikan teladan kebaikan.
2)      Bila menjadi bagian dari anggota diaharapkan mampu menjalankan tugas sesuai dengan amanat yang digariskan oleh kesepakatan bersama.
3)      Bila berada diluar lingkungan diharap mampu memberi kontribusi pada tujuan/cita-cita bersama.
Dari sederetan definisi tentang kepemimpinan oleh beberapa tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan erat kaitannya dengan gaya atau seni mempengaruhi untuk melakukan kerja kongkrit dalam mengorganisir diri untuk mencapai tujuan bersama yang telah di tetapkan.

B.     Pemimpin
Beberapa ahli berpendapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
·  Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
·      Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
·    Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
·     Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
·       Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.

C.    Psikologi Kepemimpinan
Secara umum tugas kepemimpinan berorientasi kepada dua hal yaitu fungsi pekerjaan (task function) dan fungsi kekompakan (relationship function). Pekerjaan dapat dibagi dua yaitu kerja tinggi dan kerja rendah, sedangkan kekompakan juga dibagi menjadi dua yaitu kompak tinggi dan kompak rendah. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan dan cara mempengaruhi kelompok.

Gaya kepemimpinan penting diketahui bagi setiap orang yang mendapat kesempatan untuk memimpin suatu organisasi. Gaya kepemimpinan bersifat situasional, artinya kita tidak dapat memakai satu gaya kepemimpinan terhadap semua situasi tertentu. Berikut ini dirangkum dalam tabel gaya kepemimpinan.


Selain gaya kepemimpinan, perlu juga diketahui mengenai teknik dan cara mempengaruhi kelompok, mulai dari menyuruh, menjual, meminta nasehat, bergabung dan mendelegasikan. Keadaan tersebut dipilih sesuai dengan kebebasan pemimpin dan kematangan anggota organisasi.

D.    Pemimpin Dalam Manajemen
Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip POAC. atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi dewasa ini untuk memajukan dan mengelola organisasi mereka. Berikut akan kami jelaskan masing masing point tersebut :
Planning
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”. (Al Anfaal ayat 60)
Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan. Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
Organizing
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”. (Ash Shaff ayat 4).
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description). Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Actuating
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At Taubah 105).
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
Controlling
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Al Qaaf 16-18).
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.


*) Alumnus dan Mantan Presiden Mahasiswa STAIN Jurai Siwo Metro.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar