Banyak jalan menuju Roma, dan banyak jalan untuk
meraih kebahagiaan dalam hidup. Ajaran Islam sesungguhnya adalah ajaran
tentang bagaimana seseorang dapat mencapai kebahagiaan dalam hidupnya.
Sehingga jika Anda cermati dari awal sampai akhir ayat al-Qur’an
sesungguhnya baik secara implisist maupun eksplisit semuanya mengajarkan
kita tentang bagaimana meraih kebahagiaan dalam hidup.
Tulisan berikut ini merupakan salah satu tulisan yang saya kutip dari blog.re.or.id. Setelah
saya perbaiki dan lay out ulang jadilah artikel tersebut sebagaimana di
bawah ini. Tulisan ini membahas tentang 12 cara bagi orang mukmin untuk
mencapai kebahagiaan.
1. Iman kepada Allah dan beramal shaleh
Allah berfirman: “Siapa saja yg beramal kebajikan
baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman
maka Aku akan hidupkan mereka dalam kehidupan yg baik.” “Siapa saja beriman kepada Allah dan hari Akhir serta beramal shaleh mereka tidak pernah takut dan tidak pernah bersedih.”
Abu Yahya Shuhaib bin Sinan Ra. meriwayatkan Rasulullah Saw. bersabda: “Sungguh
mengherankan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya
baginya memberikan kebaikan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun
melainkan oleh seorang mukmin. Bila mendapatkan harta atau kesuksesan
selalu bersyukur maka jadilah itu kebaikan baginya dan bila mendapatkan
kesengsaraan dia selalu bersabar dan itupun menjadikan kebaikan baginya.”
Pengaruh iman dalam kehidupan sangat nyata sekali.
Ketika diinterogtasi di Damaskus dgn berbagai bentuk penyiksaan yg keji
Ibnu Taimiyah Rahimahullah malah mengatakan: “Apa yg diperbuat
musuh-musuhku itulah surgaku, penjara bagiku adl tempatku menyepi dan
penyiksaan terhadapku itulah syahadahku sedang pengusiran terhadapku
itulah tamasyaku.” Ucapan ini tentu tak akan keluar kecuali dari seorang yg benar-benar telah menghunjam kuat imannya di dalam dada.
2. Beriman kepada Qadha dan Qadar Qadha dan qadar baik buruknya semua adl datang dari Allah
Ketahuilah bila ada musibah menimpa dirimu maka itu
bukanlah krn kesalahanmu dgn kata lain kesalahan yg kamu lakukan tidak
mesti menyebabkan musibah bagimu di dunia. Karena semua telah ada dalam
ketentuan Allah Ta’ala. Ridha dgn bagian rezki dari Allah dan menerima
berbagai kemungkinan yg bakal ditimpakan Allah padanya. Maka siapa saja
yg tidak beriman kepada qadha dan qadar dia pasti hancur.
Sebagai contoh krn keimanan kepada qadha dan qadar
adl kisah Urwab bin Zubair. Kaki beliau terkena penyakit kanker sehingga
harus diamputasi . Keadaan itu beliau terima dgn tabah. Ketika dokter
menyarankan agar beliau minum khamar agar mengurangi rasa sakit saat
diamputasi beliau menolak. Beliau berkata aku tunjukkan cara lain yakni
tatkala aku sedang shalat maka kerjakanlah apa yg anda inginkan krn hati
tatkala sedang bergantung kepada Allah maka tidak akan merasa dgn apa
yg sedang mengenai dirinya. Benra tatkala Urwah sedang bertakbir dan
shalat operasipun dilakukan beliau tidak bergerak sedikitpun dan
amputasi itu pun berhasil dgn baik.” Allahu Akbar”. Itulah buah iman yg
sungguh-sungguh kepada qadha dan qadar. “Dan tidak akan diberikan sifat
itu kecuali kepada oarang-orang yg sabar dan tidak diberikan melainkan
kepada orang yg mempunyai kebahagiaan.”
3. Faham Ilmu Syariat
Para ulama yg mengenal Allah merekalah orang-orang yg
berbahagia. Mereka tidak memikirkan kecuali tentang berbagai ilmu yg
diberikan Allah padanya.
Adalah abu Al hasan Az Zahid krn keberaniannya menentang penguasa zhalim Mesir di masanya Ahmad Toulun maka ia dimasukkan ke dalam kerangkeng singa. Seketika singa yg lapar itu meraung dan mendekat. Abu Al Hasan tetap tenang duduk tidak bergerak dan tidak mempedulikan. Orang-orang yg menyaksikan sudah tampak tegang. Ada yg ketakutan krn pemandangan yg amat mengerikan bahkan ada yg sampai menangis. Singa itu maju mundur mendekatinya kadang meraung lalu diam. Sesudah itu ia mengangguk-anggukkan kepalanya mendekat kepada Abul Hasan lalu menciumnya dan pergi tanpa berbuat apa-apa. Orang-orangpun spontan berteriak dgn takbir dan tahlil.
Adalah abu Al hasan Az Zahid krn keberaniannya menentang penguasa zhalim Mesir di masanya Ahmad Toulun maka ia dimasukkan ke dalam kerangkeng singa. Seketika singa yg lapar itu meraung dan mendekat. Abu Al Hasan tetap tenang duduk tidak bergerak dan tidak mempedulikan. Orang-orang yg menyaksikan sudah tampak tegang. Ada yg ketakutan krn pemandangan yg amat mengerikan bahkan ada yg sampai menangis. Singa itu maju mundur mendekatinya kadang meraung lalu diam. Sesudah itu ia mengangguk-anggukkan kepalanya mendekat kepada Abul Hasan lalu menciumnya dan pergi tanpa berbuat apa-apa. Orang-orangpun spontan berteriak dgn takbir dan tahlil.
Apa yg lbh hebat dari itu? tatkala Ibnu Toulon
bertanya kepada Abu Al Hasan tentang apa yg ada di dalam benaknya ketika
itu ia menjawab “Aku berfikri tentang air liur singa tersebut
seandainya mengenaiku. Apakah najis atau tidak?” Apa kamu tidak takut
kepada singa? tanya Ibnu Toulon. Tidak krn sesungguhnya Allah
melindungiku.” Inilah kebahagiaan yg nyata yg dihasilkan oleh iman dan
ilmu yg bermanfaat. Inilah kelapangan yg selalu diburu oleh tiap
manusia.
4. Banyak Dzikir dan membaca Al Qur’an
Allah berfirman “Ketahuilah dgn dzikir kepada Allah
akan tenanglah hati.” . Orang yg selalu dzikir dan ingat kepada Allah
akan bahagia dan tenang hatinya. Sedangkan orang yg berpaling dari ingat
kepada Allah maka ia akan hidup dalam kesusahan dan kesedihan. “Dan
siapa saja yg berpaling dari ingat kepada Tuhan yg Pemuarah niscaya kami
tentukan bagtinya setan maka jadilah ia teman yg tidak terpisah
baginya.” “Dan siapa saja yg berpaling dari dzikir kepada Aku maka adl
baginya penghidupan yg sempti dan kami akan kumpulkan dia pada hari
Kiamat dalam keadaan buta.” “Maka kecelakaan bagi mereka yg beku hatinya
dari mengingat Allah Mereka itu dalam kesesatan yg nyata.” (Az Zumar
22)
Dalam Al Qur’an banyak ditemukan ayat-ayat yg
membicarakan kedudukan hati yg lapang di antaranya “Tuhanku
lapangkanlahn dadaku.” “Bukankah Akuy telah lapangkan bagimu dadamu?”
“Siapa saja yg Allah menghendaki akan memberikan padanya hidayah niscaya
Allah akan lapangkan dadanya utk menerim islam.” “Maka apakah yg Allah
lapangkan dadanya utk memeluk islam yaitu orang yg berjalan atas nur
dari Tuhannya sama dgn yg beku hatinya?”
Kelapangan dada dan mencarinya termasuk tanda-tanda kebahagiaan dan sifart orang-orang yg berbahagia.
Kelapangan dada dan mencarinya termasuk tanda-tanda kebahagiaan dan sifart orang-orang yg berbahagia.
5. Berbuat Baik kepada Manusia
Orang yg suka berbuat baik kepada manusia dialah orang yg paling berbahagia serta yg paling diterima hidupnya di atas bumi.
6. Memandang urusan dunia lbh rendah daripada urusan Akherat.
Dalam hal ini Rasulullah Saw. bersabda “Lihatlah
orang-orang yg di bawah kamu dan janganlah kamu melihat kepada orang yg
lbh tinggi darai kamu. Maka hal itu akan lbh pasti utk meremehkan ni’mat
Allah.” . Ini adl dalam urusan keduniaan krn bila kita ingat ada orang
yg lbh rendah dari kita maka kita akan mengetahui betapa besar ni’mat
Allah yg diberikan kepada kita. Adapun dalam urusan akherat maka
hendaknya kita melihat kepada orang-orang yg lbh tinggi dari kita agar
kita sadar akan kelemahan dan kekutangan kita. Jangan kita melihat orang
yg hancur dan sebab-sebab kehancurannya tetapi lihatlah orang yg
selamat dan bagaimana keselamatan itu diraih.
7. Tidak tamak dunia dan selalu siap mati
Syaikh Abdurrhaman As Sa’di rahimahullah pernah
berkata “Hidup itu pendek oleh krn itu janganlah dipendekkan lagi dgn
lamunan dan perbuatan dosa.”
Benar bahwa hidup ini sangatlah pendek oleh krn itu kita harus tidak menemabah kependekan itu ini dgn kebencian angan-angan yg jahat dan perbuatan dosa.
Benar bahwa hidup ini sangatlah pendek oleh krn itu kita harus tidak menemabah kependekan itu ini dgn kebencian angan-angan yg jahat dan perbuatan dosa.
8. Yakin kebahagiaan hakiki bagi seorang mukmin adl di akherat walaupun di dunia tidak bahagia
Allah berfirman “Adapun orang-orang yg berbahagia
maka dalam SurgaKu lah mereka keadaan mereka kekal padanya selama langit
dan bumi dikehendaki oleh Tuhanmu sebagai suatu pemberian yg tidak
putus.” . Rasul Saw. bersabda “Dunia ini penjara bagi mukmin dan Surga
bagi orang kafir.” Tentanng hadits ini ada kisah menarik dari Ibnu Hajar
Al Asqalani. Suatu ketika beliau yg tampak berseri-seri dicegat oleh
seorang Yahudi yg sedang dilanda kesedihan hebat. Orang Yahudi itu
bertanya “Bagimana anda menafsirkan ucapan Rasul Saw. “Dunia ini penjara
bagi orang mukmin dan Surga bagi orang kafir? Kini anda tahu aku dalam
keadaan sedih sedangkan aku kafir dan anda dalam keadaan bahagia
sedangkan anda mukmin?”. Ibnu Hajar menjawab “Anda dgn kesedihan dan
kemiskinan termasuk berada dalam Surga dibandingkan akheratmu yg penuh
dgn siksa yg pedih . Sedangkan aku maka dgn kesenangan dunia ini
termasuk penjara dibandingkan dgn keni’matan yg sedang menungguku di
Surga.” Orang Yahudi itu menjawab “Apakah demikian?” Ibnu Hajar menjawab
“Ya.” Maka orang itu pun menyatakan “Aku bersaksi tidak ada Tuhan yg
berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adl utusan Allah.”
9. Bersabahat dgn Orang Shaleh
Pengaruh kawan sungguh sangat besar. Karena itu Nabi
Saw. bersabda “Perumpamaan teman yg baik dgn teman yg buruk adl laksana
pembawa minyak dan pekerja pandai besi.
10. Yakin perbuatan jahat orang lain akan menjadi kebaikan bagi dirinya maka maafkanlah dia.
Ibrahim Ataimi berkata “Sesungguhnya ada seorang
laki-laki mendzhalimiku maka aku mengasihinya.” Diriwayatkan ada
beberapa ulama dan juga banyak orang yg berbuat jahat kepada Ibnu
Taimiyah sehingga beliau dipejarakan di iskandariyah. Setelah keluar
dari penjara ada yg bertanya adakah kamu ingin membalas orang yg berbuat
jahat padamu? Beliau menjawab aku bebaskan siapa saja yg telah berbuat
zhalim kepadaku dan aku maafkan. Ibnu Taimiyah telah membebaskan
semuanya krn beliau tahu hal itu akan membuatnya bahagia di dunia dan
akherat.
Seorang salaf mendengar ada seorang yg ghibah atas
dirinya. Maka orang salaf tadi memilih suatu hadiah yg menarik. Pergilah
ia kepada orang yg berbuat ghibah itu dan diberikannya hadiah tadi.
Ketika ditanya tentang sebab pemberian hadiah itu ia menjawab Rasulullah
Saw. bersabda “Siapa saja yg berbuat kebajikan atasmu maka berilah dia
imbalan. Sesungguhnya anda telah memberikan hadiah kepadaku dari
kebajikanmu sedangkan aku tidak punya kebajikan yg dapat aku berikan
padamu kecuali kebaikan dunia. “ Maha Suci Allah.
11. Berbicara baik hapuslah perbuatan buruk dgn berbuat kebajikan
“Dan tidak sama antara kebajikan dan keburukan.
Tolaklah keburukan itu dgn sesuatu yg lbh baik.” Coba renungkan wahai
saudaraku pengarahan Tuhan yg agung kepada aorang yg beriman “Dan
tatkala mereka lewat di hadapan permainan dia lewat dgn penuh
kemuliaan.”
12. Selalu Kembali kepada Allah dan Berdo’a kepadaNya
Rasul Saw. telah meneladankan semua itu di antaranya
beliau berdo’a “Ya Allah perbaikilah aku dalam beragama krn dgn agama
itu menjadi ishmah bagi segala urusanku perbaikilah pula duniaku yg
merupakan penghidupanku. Perbaiki pula akheratku yg akan menjadi tempat
kembaliku jadikanlah hidup ini tambahan bagiku dgn berbagai kebaikan
serta jadikanlah kematianku sebagai tempat istirahatku dari segala
keburukan.” . Beliau juga senantiasa berdo’a “Ya Allah rahmatMu aku
harapkan. Janganlah Engkau tanggungkan kepada diriku sendiri meski hanya
sejenak dan perbaikilah seluruh keadaanku semuanya tidak ada Tuhan yg
berhak disembah kecuali Engkau.”
Sumber : http://www.psikologiislam.com/12-cara-meraih-kebahagiaan-hakiki/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar