By:
Supendi*
Kullukum Raa’in Wa Kullukum Masuulun ‘An
Ra’iyatihi
Ada dua kata yang menjadi pertanyaan kaitannya dengan materi ini. Apa itu
pemimpin dan kepemimpinan? Apa perbedaan dan muatan yang ada di dalamnya. Ini
yang akan coba kita bahas meskipun pembahasannya sangat tidak tuntas
dikarenakan keterbatasan waktu, media, dan pemahaman saya tentang arti kata
tersebut. Kita semua dapat menelusuri sendiri hal-hal yang
akan dibahas dalam
materi ini dengan cara melihat atau bercermin terhadap diri kita sendiri,
karena Allah SWT sudah memberikan pada setiap orang sifat-sifat kepemimpinan,
hanya tingkat pemahaman dan karakteristiknya yang berbeda dan atau bahkan belum
terpola secara baik dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi.
A. Kepemimpinan
Kita coba gali beberapa pengertian tentang kepemimpinan. Kepemimpinan
dalam bukunya Nurkolis Manajeman Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi
diartikan sebagai proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada Anggota
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Jadi kepemimpinan dapat diartikan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan
memotivasi orang lain agar melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kartini Kartono (1994) Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas,
diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu tujuan serta
peralatan-peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri
karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus.
F.I. Munson “ The Management of Man”. Kepemimpinan sebagai
kemampuan/ kesanggupan untuk menangani atau menggarap orang-orang sedemikian
rupa untuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan sekecil mungkin
pergesekan dan sebesar-besarnya (sebesar mungkin) kerja sama.
Sedangkan menurut Kihajar
Dewantara kepemimpinan itu ada 3 yaitu:
1)
Ing ngarso sung tulodo.
2)
Ing madyo bangun karso
3)
Tut wuri handayani
yang berarti :
1)
Bila memperoleh "kedudukan" diharap mampu
memberikan teladan kebaikan.
2)
Bila menjadi bagian dari anggota diaharapkan mampu
menjalankan tugas sesuai dengan amanat yang digariskan oleh kesepakatan
bersama.
3)
Bila berada diluar lingkungan diharap mampu memberi
kontribusi pada tujuan/cita-cita bersama.
Dari sederetan definisi tentang kepemimpinan oleh beberapa tokoh di atas,
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan erat kaitannya dengan gaya atau seni
mempengaruhi untuk melakukan kerja kongkrit dalam mengorganisir diri untuk
mencapai tujuan bersama yang telah di tetapkan.
B. Pemimpin
Beberapa ahli berpendapat tentang Pemimpin,
beberapa diantaranya :
· Menurut
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang
kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari
pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
· Menurut
Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang
formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang
bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai
tujuan perusahaan.
·
Menurut
Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian
menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif,
kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang
berlainan.
·
Menurut
Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan
orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
· Menurut
Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu
posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
C. Psikologi Kepemimpinan
Secara umum tugas kepemimpinan
berorientasi kepada dua hal yaitu fungsi pekerjaan (task function)
dan fungsi kekompakan (relationship function). Pekerjaan dapat
dibagi dua yaitu kerja tinggi dan kerja rendah, sedangkan kekompakan juga
dibagi menjadi dua yaitu kompak tinggi dan kompak rendah. Ada dua hal yang
perlu diperhatikan dalam kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan dan cara
mempengaruhi kelompok.
Gaya kepemimpinan penting diketahui bagi
setiap orang yang mendapat kesempatan untuk memimpin suatu organisasi. Gaya
kepemimpinan bersifat situasional, artinya kita tidak dapat memakai satu
gaya kepemimpinan terhadap semua situasi tertentu. Berikut ini dirangkum dalam
tabel gaya kepemimpinan.
Selain gaya kepemimpinan, perlu juga
diketahui mengenai teknik dan cara mempengaruhi kelompok, mulai dari menyuruh,
menjual, meminta nasehat, bergabung dan mendelegasikan. Keadaan tersebut
dipilih sesuai dengan kebebasan pemimpin dan kematangan anggota organisasi.
D. Pemimpin Dalam Manajemen
Secara umum, dunia
manajemen menggunakan prinsip POAC. atau Planning, Organizing, Actuating,
dan Controlling. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi
dewasa ini untuk memajukan dan mengelola organisasi mereka. Berikut akan kami
jelaskan masing masing point tersebut :
Planning
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”. (Al Anfaal ayat 60)
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”. (Al Anfaal ayat 60)
Dalam perencanaan ada
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART yaitu Specific
artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu
melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya program kerja
atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable
artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. Realistic artinya
sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan. Time artinya ada batas
waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan.
Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
Organizing
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”. (Ash Shaff ayat 4).
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”. (Ash Shaff ayat 4).
Agar tujuan tercapai
maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam
bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada
setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian
jabatan (Job Description). Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar
penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan.
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari
manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Actuating
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At Taubah 105).
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At Taubah 105).
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak
diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja
cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus
sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal
khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai
dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk
mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
Controlling
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Al Qaaf 16-18).
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Al Qaaf 16-18).
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program
kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan,
inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda,
tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera
dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan
situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar